Sahabat Nabi

Sahabat Nabi, dari kata shahabah (ash-shahaabah,) adalah mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad SAW, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim.

Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi’i pernah berkata:
“Ash-Shabi (sahabat) ialah orang yang bertemu dengan Rasulullah SAW, beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam”
Kebanyakan muslim mendefinisikan para sahabat sebagai mereka yang mengenal Nabi Muhammad SAW, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Para sahabat utama yang biasanya disebutkan hingga 50 sampai 60 nama, yakni mereka yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Sahabat disebut pula murid Nabi Muhammad

Sifat Mu’awiyah bin Abu Sufyan

Mua’wiyyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abd asy ­Syams bin Abdu Manaf bin Qushay. Nama panggilannya Abu Abdur Rahman al-Umawi. Dia dan ayahnya masuk Islam pada saat pembukaan kota Makkah (Fathu Makkah), ikut daIam perang Hunain, termasuk orang-­orang muallaf yang ditarik hatinya untuk masuk Islam, dan keislaman­nya baik, serta menjadi salah seorang penulis wahyu.
Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seratus enam puluh tiga hadits. Beberapa sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits darinya antara lain: Abdullah bin Abbas, Abdulah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Darda’, Jarir aI-Bajali, Nu’man bin Basyir dan yang lain. Sedangkan dari kalangan tabiin antara lain: Sa’id bin al-­Musayyib, Hamid bin Abdur Rahman dan lain-lain.
Dia termasuk salah seorang yang memiliki kepintaran dan kesabaran. Banyak hadits yang menyatakan keutamaan pribadinya, namun dari hadits-hadits tersebut hanya sedikit yang bisa diterima.

Shuhaib bin Sinan

la dilahirkan dalam lingkungan kesenangan dan kemewahan. Bapaknya menjadi hakim dan walikota “Ubullah” sebagai pejabat yang diangkat oleh Kisra atau maharaja Persi. Mereka adalah orang-orang Arab yang pindah ke Irak, jauh sebelum datangnya Agama Islam. Dan di istananya yang terletak di pinggir sungai Efrat ke arah hilir “Jazirah” dan “Mosul,” anak itu hidup dalam keadaan senang dan bahagia.

‘Ubadah bin Shamit

‘Ubadah bin Shamit termasuk salah seorang tokoh Anshar. Mengenai Kaum Anshar, Rasullulah SAW pernah bersabda, “Sekiranya orang-orang Anshar menuruni lembah atau celah bukit pasti aku akan mendatangi lembah dan celah bukit orang-orang Anshar…, dan kalau bukanlah karena hijrah, tentulah aku akan menjadi salah seorang warga Anshar…!”

Umair bin Saad

“Saya membutuhkan orang seperti Umair bin Saad untuk membantu mengelola masyarakat kaum muslimin.” (Umar bin Khattab).
Umair bin Saad al-Anshary telah hidup yatim dan miskin sejak ia masih kecil. Bapaknya meninggal dunia tanpa meninggalkan harta warisan yang memadai.
Tetapi, untunglah ibunya segera menikah dengan seorang laki-laki kaya dari suku Aus, Al-Julas bin Suwaid. Maka, Umair ditanggung oleh Julas dan ikut bersama dalam keluarga. Sejak itu Umair menemukan jasa-jasa baik Julas, pemeliharaan yang bagus, keindahan belas kasih, sehingga Umair dapat melupakan bahwa ia telah yatim.

Usamah bin Zaid

Kita sekarang kembali ke Mekah, tahun ketujuh sebelum hijrah. Ketika itu Rasulullah saw. sedang susah karena tindakan kaum Qurasy yang menyakiti beliau dan para sahabat. Kesulitan dan kesusahan berdakwah menyebabkan beliau senantiasa harus bersabar. Dalam suasana seperti itu, tiba-tiba seberkas cahaya memancar memberikan hiburan yang menggembirakan. Seorang pembawa berita mengabarkan kepada beliau, “Ummu Aiman melahirkan seorang bayi laki-laki.” Wajah Rasulullah berseri-seri karena gembira menyambut berita tersebut

Utsman bin Mazh’un

Tatkala cahaya agama Islam mulai bersinar dari kalbu Rasulullah saw dan dari ucapan-ucapan yang disampaikannya di beberapa majelis, baik secara diam-diam maupun terang-terangan, Utsman bin Mazh’un adalah salah seorang dari beberapa gelintir manusia yang segera menerima panggilan Ilahi dan menggabungkan diri ke dalam kelompok pengikut Rasulullah saw. Ia adalah di antara sahabat Nabi saw yang masuk Islam pada urutan keempat belas

Zaid bin Haritsah

Zaid bin Haritsah, seorang yang dilukiskan oleh para ahli sejarah dengan perawakan biasa, pendek, kulitnya coklat kemerah-merahan, dan hidung yang agak pesek, adalah termasuk pahlawan-pahlawan Islam yang besar.
Sudah lama sekali Su’da, isteri Haritsah, berniat hendak berziarah ke kaum keluarganya di kampung Bani Maan. Ia sudah gelisah dan seakan-akan tak sabar lagi menunggu waktu keberangkatanya. Pada suatu pagi yang cerah, suaminya (ayah Zaid) mempersiapkan kendaraan dan perbekalan untuk keperluan itu. Kelihatan Su’da sedang menggendong anaknya yang masih kecil, Zaid bin Haritsah.

Salman Al-Farisi Radhiallaahu ‘Anhu

Dari Persi datangnya pahlawan kali ini. Dan dari Persi pula Agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu’min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka muncul pribadi-pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang kedalam ilmu pengetahuan dan ilmuan dan keagamaan, maupun keduniaan

Sa’id bin Zaid

“Wahai Allah jika Engkau mengharamkanku dari agama yang lurus ini, janganlah anakku Sa’id diharamkan pula daripadanya.” (Do’a Zaid untuk anaknya, Sa’id).
Zaid bin Amr bin Nufail berdiri di tengah-tengah orang banyak yang berdesak-desakan menyaksikan kaum Quraisy berpesta merayakan salah satu hari besar mereka. Kaum pria memakai serban sundusi yang mahal, yang kelihatan seperti kerudung Yaman yang lebih mahal. Kaum wanita dan anak-anak berpakaian bagus warna menyala dan mengenakan perhiasan indah-indah

Said bin ‘Amir

Kita tentunya tidak banyak mendengar kisah shahabat Nabi SAW yang satu ini. Selain sebagai pribadi yang selalu mengutamakan kebersahajaan dan zuhud, ia memang tidak menyukai publikasi. Tapi dibalik itu ia adalah seorang tentara Allah yang tidak pemah absen dalam semua perjuangan dan jihad yang dihadapi Rasulullah SAW

Sa’adz bin Mu’adz

Sa’adz bin Mu’adz adalah seorang laki-laki yang anggun, berwajah tampan berseri-seri, dengan tubuh tinggi jangkung, dan badan gemuk gempal. Ia masuk Islam pada usia 31 tahun. Dalam usia 37 tahun ia pergi menemui syahidnya. Sejak masuk Islam hingga wafatnya, Sa’adz bin Mu’adz telah mengisi umurnya dengan karya-karyanya yang gemilang dalam berbakti kepada Allah SWT

Miqdad Bin ‘Amr

Ia dikenal sebagai pelopor barisan berkuda dan ahli filsafat. Ketika membicarakan dirinya, para sahabat dan teman sejawatnya berkata, “Orang yang pertama memacu kudanya dalam perang sabil adalah Miqdad ibnul Aswad.”
Dan Miqdad ibnul Aswad yang mereka maksudkan itu adalah tokoh kita Miqdad bin ‘Amr ini. Di masa jahiliyah ia menyetujui dan membuat perjanjian untuk diambil oleh Al-Aswad ‘Abdi Yaghuts sebagai anak sehingga namanya berubah menjadi Miqdad ibnul Aswad

Ja’far bin Abi Thalib

Ia seorang yang gagah, tampan, berwibawa. Warna kulitnya yang cerah bercahaya, kelemah-lembutannya yang sopan santun, kebaikannya yang rendah hati dan kasih sayang, serta kebersihan hidup dan kesucian jiwanya, semua itu memperlihatkan kepada kita betapa miripnya jasmani dan perangainya dengan Rasulullah saw. Pada dirinya juga bertemau pokok kebaikan dan keutamaan

Hudzaifah Ibnul Yaman

Penduduk kota Madain berduyun-duyun menyambut kedatangan wali negeri mereka yang baru diangkat serta dipilih oleh Amirul Mu’minin Umar radhiyallaahu ‘anhu… Mereka pergi menyambutnya, karena lama sudah hati mereka rindu untuk bertemu muka dengan sahabat nabi yang mulia ini, yang telah banyak mereka dengar mengenai kesholehan dan ketakwaannya…, begitu pula tentang jasa-jasanya dalam membebaskan tanah Irak

‘Amr Bin ‘Ash

Ada tiga orang gembong Quraisy yang amat menyusahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam disebabkan sengitnya perlawanan mereka terhadap da’wahnya dan siksaan mereka terhadap shahabatnya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berdo’a dan memohon kepada Tuhannya agar menurunkan adzabnya pada mereka

Abu ‘Ubaidah Ibnul Jarrah

Siapakah kiranya orang yang dipegang oleh Rasulullah SAW dengan tangan kanannya sambil bersabda, “Sesungguhnya setiap ummat mempunyai orang kepercayaan, dan sesungguhnya kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah Ibnul Jarrah.”
Siapakah orang yang dikirim oleh Nabi ke medan tempur Dzatus Salasil sebagai bantuan bagi Amar bin ‘Ash, dan diangkatnya sebagai panglima dari suatu pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Bakar dan Umar

Abu Darda

Uwaimir bin Malik al-Khazraji yang lebih dikenal dengan nama Abu Darda bangun dari tidurnya pagi-pagi sekali. Setelah itu, dia menuju berhala sembahannya di sebuah kamar yang paling istimewa di dalam rumahnya. Dia membungkuk memberi hormat kepada patung tersebut, kemudian diminyakinya dengan wangi-wangian termahal yang terdapat dalam tokonya yang besar, sesudah itu patung tersebut diberinya pakaian baru dari sutera yang megah, yang diperolehnya kemarin dari seorang pedagang yang datang dari Yaman dan sengaja mengunjunginya.

Abdullah bin Ummi Maktum

Siapakah laki-laki itu, yang karenanya Nabi yang mulia mendapat teguran dari langit dan menyebabkan beliau sakit? Siapakah dia, yang karena peristiwanya Jibril al-Amin harus turun membisikkan wahyu Allah ke dalam hati Nabi yang mulia? Dia tidak lain adalah Abdullah bin Ummi Maktum, muazzin Rasulullah.
Abdullah Ummi Maktum, orang Mekah suku Quraisy. Dia mempunyai ikatan keluarga dengan Rasulullah SAW, yakni anak paman ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid r.a. Bapaknya Qais bin Zaid, dan ibunya Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar “ummi maktum”, karena anaknya, Abdullah, lahir dalam kedaan buta total.

Abdullah bin mas'ud

Abdullah bin mas'ud Ia adalah orang yang pertama kali mengumandangkan Al-Qur’an dengan suara merdu.
Sebelum Rasulullah masuk kerumah Arqam, Abdullah bin Mas’ud telah beriman kepadanya dan merupakan orang keenam yang masuk Islam dan mengikuti Rasulullah SAW. Dengan demikian, ia termasuk golongan pertama yang masuk Islam

Uwais Al-Qarny

Uwais Al-Qarny (meninggal 657) adalah penduduk dari Qaran di Yaman.
Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”

Utsman bin Affan

Utsman bin Affan (sekitar 574 – 656) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Usman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Dialah yang berjasa membeli sumur dari orang Yahudi yang memonopoli air di Madinah. Beliau juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an

Utsman bin Affan (sekitar 574 – 656) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Usman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Dialah yang berjasa membeli sumur dari orang Yahudi yang memonopoli air di Madinah. Beliau juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an

Umar bin Khattab

Umar bin Khattab (581 – November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga menjadi khalifah kedua (634-644) dari empat Khalifah Ar-Rasyidin.
Ia memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza, terlahir di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy. Orangtuanya bernama Khaththab bin Nufail Al Mahzumi Al Quraisyi dan Hantamah binti Hasyim

Saad bin Abi Waqqas

Saad bin Abi Waqqas adalah Panglima Perang Umat Islam Penolakan kaisar Persia membuat air mata Saad bercucuran. Berat baginya melakukan peperangan yang harus mengorbankan banyak nyawa kaum Muslim dan non Muslim.
Kepahlawanan Saad bin Abi Waqqas tertulis dengan tinta emas saat memimpin pasukan Islam melawan melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam

Mus’ab bin Umair

Mus’ab bin Umair adalah sahabat nabi Nabi Muhammad.
Mus’ab bin Umair berasal dari keturunan bangsawan dari suku Quraisy. Ia adalah salah satu sahabat yang pertama dalam memeluk Islam setelah Nabi Muhammad saw diangkat sebagai Nabi dan menyebarkan agama Islam

Muawiyah bin Abu Sufyan

Muawiyah bin Abu Sufyan (602 – 680) bergelar Muawiyah I adalah khalifah pertama dari Bani Umayyah.
Muawiyah diakui oleh kalangan Sunni sebagai salah seorang Sahabat Nabi, walaupun keislamannya baru dilakukan setelah Mekkah ditaklukkan. Kalangan Syi’ah sampai saat ini tidak mengakui Muawiyah sebagai khalifah dan Sahabat Nabi, karena dianggap telah menyimpang setelah meninggalnya Rasulullah SAW

Mu’adz bin Jabal

Mu’adz bin Jabal adalah sahabat nabi yang berbai’at kepada Rasulullah sejak pertama kali. Sehingga ia termasuk orang yang pertama kali masuk Islam (assabiqunal awwalun). Mu’adz terkenal sebagai cendekiawan dengan wawasannya yang luas dan pemahaman yang mendalam dalam ilmu fiqh, dan bahkan Rasulullah menyebutnya sebagai sahabat

Khalid bin Walid

Khalid bin Walid (584 – 642) adalah seorang panglima perang yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai “pedang Allah yang terhunus”. Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang karirnya.
Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik

Hamzah bin Abdul-Muththalib

Hamzah bin Abdul-Muththalib adalah sahabat sekaligus paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Ia memiliki julukan “Singa Allah” karena kepahlawanannya saat membela Islam.
Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Muhammad. Ia merupakan anak dari Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat, pernikahan Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan waktunya, dan ibu dari Nabi, Aminah binti Wahab, adalah saudara sepupu dari Haulah binti Wuhaib

Bilal bin Rabah

Bilal bin Rabah adalah seorang budak berkulit hitam dari Habasyah (sekarang Ethiopia) yang masuk Islam ketika masih diperbudak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Bilal masuk Islam, maka Bilal disiksa terus menerus setiap harinya guna mengembalikannya agar tidak memeluk Islam. Tetapi Bilal tidak mau kembali kepada kekafirannya dan tetap melantunkan “Allahu Ahad, Allahu ahad…”.
Pada akhirnya Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar dan menjadi sahabat setia Rasulullah saw sampai-sampai Bilal dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bermimpi mendengar suara terompah Bilal di surga

Ali bin Abi Thaib

‘Ali bin Abi Thaib (599 – 661) adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, ia adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi’ah berpendapat bahwa ia adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi menantu Muhammad.
Syi’ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Beliau atas perintah Allah di Ghadir Khum. Syi’ah meninggikan kedudukan Ali atas Sahabat Nabi yang lain, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab

Abu Ubaidah Amir

Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarrah adalah Sahabat Nabi Muhammad.
Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, Ia hijrah ke Madinah. Ia mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Ia merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab

Abu Hurairah

Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 – wafat 678), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadits yang paling banyak disebutkan dalam isnad-nya oleh kaum Islam Sunni.
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia diperkirakan lahir 21 tahun sebelum hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing. Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya
Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 – wafat 678), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadits yang paling banyak disebutkan dalam isnad-nya oleh kaum Islam Sunni.
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia diperkirakan lahir 21 tahun sebelum hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing. Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya.
Thufail bin Amr, seorang pemimpin Bani Daus, kembali ke kampungnya setelah bertemu dengan Nabi Muhammad dan menjadi muslim. Ia menyerukan untuk masuk Islam, dan Abu Hurairah segera menyatakan ketertarikannya meskipun sebagian besar kaumnya saat itu menolak. Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah, Nabi Muhammad mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman (hamba Maha Pengasih). Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah tahun 629. Abu Hurairah pernah meminta Nabi untuk mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang akhirnya terjadi. Ia selalu menyertai Nabi Muhammad sampai dengan wafatnya Nabi tahun 632 di Madinah.
Umar bin Khattab pernah mengangkat Abu Hurairah menjadi gubernur wilayah Bahrain untuk masa tertentu. Saat Umar bermaksud mengangkatnya lagi untuk yang kedua kalinya, ia menolak.
Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu diantara mereka.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadits. Diantara yang meriwayatkan hadist darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: “Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah”.
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa’ Abi Hurairah.
Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahlush Shuffah, yaitu tempat tinggal mereka di depan Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib, yaitu salah seorang tokoh tabi’in terkemuka.
Pada tahun 678 atau tahun 59 H, Abu Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’.

Abu Bakar ash-Shiddiq

Abu Bakar ( Abu Bakr ash-Shiddiq) (lahir: 572 – wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar menjadi khalifah yang pertama pada tahun 632. Beliau bernama asli Abdullah ibni Abi Quhaafah.
Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Nabi Muhammad SAW juga memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya ‘yang berkata benar’), sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq

Jundub bin Junadah bin Sakan

Jundub bin Junadah bin Sakan atau lebih dikenal dengan nama Abu Dzar al-Ghiffari adalah sahabat Nabi Muhammad.
Abu Dzar berasal dari suku Ghiffar (dikenal sebagai penyamun pada masa sebelum datangnya Islam). Beliau memeluk Islam dengan sukarela, ia salah satu sahabat yang terdahulu dalam memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad langsung ke Mekkah untuk menyatakan keislamannya.
Setelah menyatakan keislamannya, ia berkeliling Mekkah untuk meneriakkan bahwa ia seorang Muslim, hingga ia dipukuli oleh suku Quraisy. Atas bantuan dari Abbas bin Abdul Muthalib, ia dibebaskan dari suku Quraisy, setalah suku Quraisy mengetahui bahwa orang yang dipukuli berasal dari suku Ghiffar. Ia mengikuti hampir seluruh pertempuran-pertempuran selama Nabi Muhammad hidup

Abbas bin Abdul-Muththalib

Abbas bin Abdul-Muththalib (lahir 566 – wafat 653) adalah paman dan Sahabat dari Nabi Muhammad. Keturunan dari Abbas-lah yang menjadi golongan khalifah yang dikenal dengan nama Bani Abbasiyah yang pernah berkuasa di Baghdad.

Abbas memiliki 5 orang keturunan, diantaranya adalah
  1. Abdullah bin Abbas, yang kerap disebut pula Ibnu Abbas. Dia pernah menjadi gubernur di Basrah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dia meninggal dan dikuburkan di Thaif, Arab Saudi.
  2. Ubaidillah bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Yaman pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Madinah.
  3. Fahdl bin Abbas, dikuburkan di Syam.
  4. Qutsam bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Bahrain pada masa Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Samarkand
  5. Ma’bad bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Mekkah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Afrika

Abdullah bin Umar bin Khattab

Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar saja (lahir 612 – wafat 693/696 atau 72/73 H) adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal. Ia adalah anak dari Umar bin Khattab, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua. Ibnu Umar masuk Islam bersama ayahnya saat ia masih kecil, dan ikut hijrah ke Madinah bersama ayahnya. Pada usia 13 tahun ia ingin menyertai ayahnya dalam Perang Badar, namun Rasulullah menolaknya. Perang pertama yang diikutinya adalah Perang Khandaq. Ia ikut berperang bersama Ja’far bin Abu Thalib dalam Perang Mu’tah, dan turut pula dalam pembebasan kota Makkah (Fathu Makkah). Setelah Nabi Muhammad meninggal, ia ikut dalam Perang Yarmuk dan dalam penaklukan Mesir serta daerah lainnya di Afrika

Wasyi bin Harb

Wahsyi bin Harb adalah seorang bekas budak kulit hitam dari Etiophia milik Hindun bin Utbah yang menjadi terkenal karena mampu membunuh paman Nabi Muhammad SAW yang juga dikenal sebagai “Singa Allah” yakni Hamzah bin Abdul Muthalib, dan juga membunuh Musailamah al Khazzab saat pertempuran Yamamah pada jaman Khalifah Abu Bakar.
Hindun majikannya saat itu, menjanjikan akan membebaskan Wahsyi bila ia mampu membunuh salah seorang diantara Nabi Muhammad sendiri, Ali bin Abi Thalib atau Hamzah sebagai balas dendam atas kematian ayahnya pada perang Badar

TAFSIR SURAT AL-FATIHAH


Oleh: Abdullah Saleh Hadrami

Pendahuluan

Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya yang setia sampai hari kiamat, amma ba?du;

Surat Al-Fatihah adalah surat Makkiyyah, yaitu surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam hijrah ke Madinah.
Surat ini berada di urutan pertama dari surat-surat dalam Al-Qur?an dan terdiri dari tujuh ayat.

Diantara Nama-Nama Surat Al-Fatihah

Dari Abu Hurairah ?Radhiallahu ?Anhu berkata, telah bersabda Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam: ?Al-Hamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur?an, Ummul Kitab, As-Sab?ul Matsaani dan Al-Qur?anul Adhim.? (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih).

Surat ini dinamakan Al-Fatihah karena surat ini adalah Fatihatul Kitab, yaitu pembuka Al-Kitab atau Al Qur'an. Juga, karena Al Qur'an, secara penulisan dibuka dengan surat ini. Demikian pula dalam shalat, Al Fatihah sebagai pembuka dari surat-surat lainnya.

Dinamakan dengan Ummul Kitab atau Umul Qur?an, yaitu induk Al-Qur?an, karena di dalamnya mencakup inti ajaran Al-Quran.

Dinamakan dengan As-Sab'ul Matsaani , yaitu tujuh ayat yang diulang-ulang, karena surat ini terdiri dari tujuh ayat dan selalu dibaca pada setiap raka'at dalam shalat.

Dianamakan Al-Qur?anul Adhim, yaitu bacaan yang agung, karena keagungan dan banyak keutamaannya.


Diantara Keutamaan Surat Al-Fatihah

Al-Fatihah adalah surat yang paling agung dalam Al-Qur?an. (HR. Imam Ahmad, Bukhari dll).

Allah tidak pernah menurunkan dalam Taurat dan Injil yang seperti surat Al-Fatihah. (HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih).

Al-Fatihah adalah Ruqyah, yaitu jampi-jampi untuk mengobati penyakit. (HR. Bukhari).

Shalat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. (HR. Muslim dan An-Nasa?i).

Al-Fatihah adalah dialog hamba dengan Allah Ta?aala. (HR. Muslim dan An-Nasa?i).

Dari Abu Hurairah ?Radhiallahu ?Anhu, dari Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Barangsiapa shalat yang tidak membaca di dalamnya Ummul Qur?an (Al-Fatihah) maka shalatnya tidak sempurna (beliau ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam mengulanginya tiga kali).?
Lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah ?Radhiallhu ?Anhu: Bagaimana apabila kita dibelakang imam ?. Abu Hurairah ?Radhiallahu ?Anhu menjawab: Bacalah (Al-Fatihah) dalam dirimu, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
?Allah Azza wa Jalla berfirman: ?Aku membagi shalat (Al-Fatihah) antara Aku dengan hambaKu menjadi dua bagian dan bagi hambaKu apa yang dia minta.
Apabila dia (hamba) mengucapkan: ?Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam.?
Allah Ta?aala menjawab: ?Hambaku memujiKu?.
Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: ? Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.?
Allah Ta?aala menjawab: ?HambaKu menyanjung-nyanjungKu.?
Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: ?Yang menguasai hari pembalasan.?
Allah Ta?aala menjawab: ?HambaKu mengagung-agungkanKu.?
Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: ?Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.?
Allah Ta?aala menjawab: ?Ini adalah antara Aku dengan hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta.?
Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: ?Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.?
Allah Ta?aala menjawab: ?Ini adalah untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta.?
(HR. Muslim dan An-Nasa?i).

Tafsir Mudah Surat Al-Fatihah

Membaca Basmalah Setiap Memulai Suatu Kebaikan Adalah Mendatangkan Berkah


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1)


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (1)

Aku memulai dengan nama Allah, memohon berkah, pertolongan dan petunjuk untuk menunaikan semua urusan dan agar supaya Allah mengabulkan.
Allah adalah sesembahan yang hak dan tidak ada sekutu bagiNya.
Allah adalah nama yang paling khusus diantara nama-nama Allah.
Ar-Rahmaan adalah Yang rahmatNya (pemberianNya) meliputi semua makhluk.
Allah berfirman: ?dan rahmatKu meliputi segala sesuatu.? (QS. Al-A?raaf: 156).
Ar-Rahiim adalah Maha Penyayang kepada orang-orang beriman saja.
Allah berfirman: ?Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.? (QS. Al-Ahzaab: 43)
Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim adalah termasuk nama-nama Allah Al-Asma?ul Husna.


Memuji dan Bersyukur Kepada Allah


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)


Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (2)

Semua yang selain Allah adalah alam. Allah memuji diriNya dan memerintahkan kepada hamba-hambaNya agar memujiNya karena hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.
Allah suka terhadap pujian-pujian. Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Sesungguhnya Rabbmu suka dengan pujian-pujian.? (HR. Imam Ahmad dan An-Nasa?i)
Allah adalah Rabb, yaitu Tuhan Pencipta dan Pemilik semua makhluk, yang mengatur urusan mereka dengan nikmatNya serta memberikan keimanan dan amal saleh kepada para kekasihNya.
Allah Maha Esa dalam RububiyahNya yaitu Dia berdiri sendiri dalam menciptakan, memiliki, mengurusi dan memberi nikmat kepada semua makhlukNya.
Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan siapapun sedangkan seluruh alam semesta adalah fakir dan sangat membutuhkan Allah dalam segala urusan.

Diantara Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah


الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3)


Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (3)

Ar-Rahmaan adalah yang rahmatNya (pemberianNya) meliputi semua makhluk.
Ar-Rahiim adalah Maha Penyayang kepada orang-orang beriman saja.
Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim adalah termasuk nama-nama Allah Al-Asma?ul Husna.
Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda: ?Seandainya orang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa siksaan, pasti tidak ada seorangpun yang tamak menginginkan surgaNya. Dan seandainya orang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa rahmat, pasti tidak ada seorangpun yang berputus asa dari RahmatNya.? (HR. Muslim).

Iman Kepada Hari Akhir dan Persiapan Menghadapinya


مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4)


Yang menguasai hari pembalasan. (4)

Allah adalah satu-satunya Penguasa dan Raja pada hari kiamat yaitu hari pembalasan atas semua amal perbuatan.
Berkata Umar ibnul Khaththab ?Radhiallahu ?Anhu: ? Hisablah (perhitungkanlah) dirimu sebelum dihisab ! Dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang ! Dan bersiap-siaplah menghadapi hari ?ardl (penampakan amal) yang agung. Pada hari itu ditampakkan semua amalan sehingga tidak ada yang tersembunyi lagi.?

Memurnikan Tauhid dan Hanya Bergantung Kepada Allah


إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5)


Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (5)

Hanya kepadaMu semata kami taat dan beribadah dan hanya kepadaMu semata pula kami memohon pertolongan dalam semua urusan kami. Semua urusan adalah di tanganMu dan tiada satupun yang memilikinya walau sekecil apapun selain Engkau.
Berkata sebagian salaf: ?Al-Fatihah adalah rahasia Al-Qur?an, dan rahasianya terletak pada kalimat ini..Iyyaaka Na?budu Wa Iyyaaka Nasta?iin..Lafadh Iyyaaka Na?budu berarti berlepas diri dari kesyirikan, dan Iyyaaka Nasta?iin berarti berlepas diri dari daya upaya dan kekuatan serta berserah diri kepada Allah Azza Wa Jalla.

Doa Memohon Hidayah Setelah Memanjatkan Pujian-Pujian Kepada Allah


اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6)


Tunjukilah kami jalan yang lurus, (6)

Tunjuki, bimbing dan berilah kami hidayah ke jalan yang lurus serta tetapkanlah kami di atasnya sampai berjumpa denganMu yaitu Islam, jalan terang dan jelas yang menyampaikan kepada keridlaan Allah dan surgaNya.
Ash-Shiroothol Mustaqiim adalah jalan yang terang, jelas, lurus dan tidak bengkok, yaitu agama Islam yang dibawa Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam dan dipahami para sahabat ?Radhiallaahu ?Anhum.

Jalan Kebaikan dan Keburukan


صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)


(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. (7)

Yaitu jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka diantara para Nabi, Siddiqin, Syuhada dan Shalihin karena mereka adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dan istiqomah. Dan janganlah Engkau jadikan kami menempuh jalan orang-orang yang Engkau murka atas mereka yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran akan tetapi tidak mengamalkannya, mereka adalah Yahudi dan siapa saja yang seperti mereka. Dan janganlah pula Engkau jadikan kami menempuh jalan orang-orang yang tersesat yaitu orang-orang yang tidak mendapatkan ilmu dan hidayah sehingga mereka salah jalan, mereka adalah Nasrani dan siapa saja yang mengikuti jalan mereka.

Membaca ?Aamiin? Setelah Al-Fatihah

Setelah membaca Al-Fatihah di sunnahkan mengucapkan ?Aamiin?, yang artinya adalah: ?Ya Allah kabulkanlah?.
Rasulullah ?Shallallaahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam setelah membaca Al-Fatihah mengucapkan ?Aamiin? dengan mengeraskan bacaannya dan memanjangkan suranya. (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dll).

Diantara Kandungan Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah mencakup berbagai macam kandungan yang tidak terdapat pada surat lain dalam Al-Qur?an, diantaranya:

- Surat ini mencakup pujian-pujian, sanjungan dan pengagungan terhadap Allah Ta?aala dengan penyebutan nama-namaNya yang Maha Indah dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi.
- Surat ini mencakup ketiga macam tauhid, yaitu; a). Rububiyyah, diambil dari kalimat ?Rabbil ?Aalamiin?, b). Uluhiyyah, diambil dari kalimat ?Allaah? dan ?Iyyaaka Na?budu?, c). dan Al-Asma? Wa Ash-Shifat, diambil dari nama-nama dan sifat-sifat Allah yang terkandung di dalamnya.
- Penetapan kenabian, yaitu dari kalimat ?Ihdinash Shiroothol Mustaqiim?, karena kita tidak mungkin dapat mengetahui jalan yang lurus tanpa adanya risalah kenabian.
- Anjuran agar setiap hamba berdoa, meminta dan merendahkan diri di hadapan Allah Ta?aala.
- Diantara adab berdoa adalah memuji-muji Allah Ta?aala dengan menyebut-nyebut nama-nama dan sifat-sifatNya sebelum berdoa.
- Bantahan terhadap semua kelompok sesat dan menyimpang, yaitu dari kalimat ?Ihdinash Shiroothol Mustaqiim?, karena jalan yang lurus adalah mengetahui kebenaran dan mengamalkannya, sedangkan semua yang menyimpamg dan tersesat menyelisihi hal itu.
- Hendaklah kita selalu memohon hidayah kepada Allah Ta?aala karena hanya Dia-lah yang berkuasa untuk memberi hidayah dan menyesatkan sesuai dengan ilmu dan hikmahNya.
- Penetapan adanya hisab (perhitungan) dan jazaa? (pembalasan), yaitu dari kalimat ?Maaliki Yauwmid Diin?, dan bahwasanya pembalasan Allah adalah sangat adil.
- Ihlas dalam beragama hanya karena Allah semata, juga dalam beribadah dan memohon pertolongan, tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun, yaitu dari kalimat ?Iyyaaka Na?budu Wa Iyyaaka Nasta?iin?.
- Penetapan adanya takdir, yaitu dari kalimat ?Shiroothol Ladziina An?amta ?Alaihim Ghoiril Maghdluubi ?Alaihim Walaadl Dhoolliin?, karena ada orang yang ditakdirkan bahagia dan adapula yang sengsara sesuai dengan hikmah dan ilmu Allah.
- Hendaklah pemahaman tentang takdir ini sesuai dengan pemahaman Ahlus Sunnah Wal Jama?ah dan tidak mengikuti kelompok yang menyimpang dan tersesat, yaitu Qadariyyah dan Jabriyyah.
- Motivasi agar kita beramal shaleh sehingga kita dikumpulkan bersama orang-orang shaleh pada hari kiamat kelak.
- Ancaman agar waspada dan menjauhi jalan-jalan kebatilan, sehingga kita tidak dikumpulkan bersama orang-orang ahli batil pada hari kiamat kelak.

Penutup

Ini sekelumit tentang surat Al-Fatihah dan semoga bermanfaat, amien.
Segala puji hanya bagi Allah, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya yang setia sampai hari kiamat.


Diantara Maraji?:

- Tafsirul Qur?anil Adhim, Karya Al-Hafidh Ibnu Katsir ?Rahimahullah.
- Al-Misbahul Munir Fi Tahdzibi Tafsir Ibni Katsir, Karya Sekelompok Ulama? yang diketuai oleh Asy-Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarak Fuuri ?Rahimahullah.
- Taisiirul Kariimir Rahmaan Fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan, Karya Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa?di ?Rahimahullah.
- At-Tafsir Al-Muyassar, Karya Sekelompok Ulama yang diketuai oleh Asy-Syaikh DR. Abdullah bin Abdul Muhsin At-Turki ?Hafidhahullah.
- Zaadul Masiir, Karya Ibnul Jauzi ?Rahimahullah.
- Dan kitab-kitab tafsir dan hadis lainnya? 

Tembang Para Wali Tanah Jawi

Lir-ilir, lir-ilir
tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo…

Sayup-sayup bangun (dari tidur)
Pohon sudah mulai bersemi,
Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,?
walaupun licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak(buruk) disisihkan
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang rembulannya
Mumpung banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…

Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.
Apakah makna mendalam dari tembang ini? Mari kita coba mengupas maknanya
Lir-ilir, lir-ilir tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.
tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar. Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi. Mengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro. Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.
Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir. Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.
dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.
Yo surako surak hiyo. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)
* Diambil dari berbagai sumber. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan, karena saya juga manusia yang tak pernah lepas dari salah dan dosa.