MENGENAL 8 PINTU SURGA

“…Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya sudah terbuka, berkatalah penjaga-penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, berbahagialah kalian! Maka masukilah surga ini sedang kalian kekal didalamnya.” (QS. Az-Zumar: 73)

Bagi orang mukmin yang bertakwa disediakan oleh Allah swt. yang Maha Besar sebuah surga berisi segala bentuk kenikmatan. Surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya masyhur dikenal sebagai sesuatu yang tak pernah dilihat oleh mata, didengar telinga atau terlintas di hati manusia seperti kita. Suatu tempat yang sangat spesial, unik dan otentik, yang merupakan rahasia Allah atas makhluk-Nya yang bertakwa.

Sebagaimana diberitakan Al-Qur’an, surga memiliki pintu-pintu. Lewat pintu-pintu itulah orang mukmin dari zaman awal hingga zaman akhir, juga Nabi Muhammad saw. beserta umatnya akan berbondong-bondong masuk. Allah berfirman dalam surat Shad, ayat 49-50, “Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.”

Al-Qur’an menceritakan bahwa pintu-pintu surga akan dibuka bilamana orang-orang mukmin telah sampai di sana. Malaikat-malaikat yang menjaganya akan menyambut mereka seraya menyerukan salam kesejahteraan dan kedamaian bagi orang-orang yang memang berhak atas nikmat surga itu.

“Kesejahteraan dilimpahkan atas kalian, berbahagialah kalian! Maka masukilah surga ini sedang kalian kekal di dalamnya,” ujar para malaikat sebagaimana termaktub dalam ayat ke-73, surat Az-Zumar di atas.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, kata “pintu-pintu yang terbuka” memiliki makna bahwa pintu surga adalah pintu yang membuat penghuninya dapat leluasa masuk dengan lancar ke dalamnya. Mereka juga dapat mondar-mandir di dalamnya. Lewat pintu itu pula, malaikat-malaikat bebas mendatangi mereka dengan membawa hadiah dan rezeki dari Allah swt. dan apa saja yang menggembirakan mereka. Surat Ar-Ra’d ayat ke 24 menyebutkan bahwa para malaikat menyabangi penghuni surga lewat pintu-pintu yang terbuka itu seraya menyerukan salam yang sangat indah, “Salamun Alaikum bima shabartum.”

Demikianlah pintu-pintu surga yang terbuka yang melambangkan keridhaan Allah ketika menyambut makhluk-Nya yang ikhlas, yang menghamba pada-Nya sebagaimana janji yang ditetapkan-Nya. Lalu apa sajakah pintu-pintu surga itu?

Delapan Pintu dan Amalan Khusus

Penjelasan terperinci mengenai pintu-pintu surga tertuang dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah melalui periwayatan Imam Bukhari dan Muslim.

Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa membelanjakan sebagian harta kekayaannya di jalan Allah swt., ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga dan surga memiliki delapan buah pintu. Orang yang mengerjakan shalat (secara teratur dan benar) akan dipanggil dari pintu shalat, orang yang sering bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah, orang yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan orang yang sering berpuasa secara teratur akan dipanggil dari pintu puasa.”

Abu Bakar lalu bertanya, “Adakah orang yang akan dipanggil dari semua pintu itu, ya Rasulullah?”

Nabi menjawab, “Ada dan kuharap kau salah satu dari mereka.”

Bisa ditarik kesimpulan bahwa di surga ada pintu-pintu khusus yang akan dimasuki orang yang memiliki amal khusus dan menonjol dalam hidupnya. Yang bagus dari segi shalat, meliputi kekhusyuan, kesempurnaan waktu dan rukunnya serta sering melakukan shalat sunnah, maka dia akan memasuki surga lewat pintu shalat. Demikian pula yang ahli sedekah akan masuk lewat pintu sedekah. Seperti juga yang berjihad dan berpuasa. Untuk pintu puasa, Nabi menambahkan keterangan lewat sabdanya:

"Di dalam surga terdapat delapan pintu, salah satunya sebuah pintu yang disebut dengan "ar-Rayyan". Tidak memasuki pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa, dan apabila mereka sudah memasukinya, pintu itu akan dikunci lagi, sehingga tidak ada yang masuk lewatnya." Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dari Sahal bin Sa’ad.

Kesimpulan yang juga tampak jelas dari hadits-hadits shahih ini adalah bilangan pintu surga yang berjumlah delapan. Inilah pendapat yang masyhur di kalangan ulama salaf. Empat pintu di antaranya telah disebut Nabi saw. Lalu apakah empat pintu yang lain?

Imam Al-Qurthubi dalam Rahasia Kematian Alam Akhirat dan kiamat, mengutip ucapan Qadhi Iyadh yang berujar, “Dalam hadits tadi, yang disebutkan oleh Muslim baru empat pintu saja. Selebihnya adalah pintu taubat, pintu orang-orang yang menahan amarah, pintu orang-orang yang ridha, dan pintu kanan tempat orang yang masuk surga tanpa hisab.”

Mengenai pintu terakhir yang disebut Qadhi Iyadh, yakni pintu tempat masuk orang yang meraih surga tanpa menjalani hisab terlebih dahulu mendapat konfirmasinya dari hadits shahih Bukhari-Muslim tentang syafaat. Hadits itu dari Abu Hurairah yang berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Hai Muhammad, bawalah masuk orang-orang dari umatmu yang tidak perlu dihisab ke dalam surga melalui pintu dibagian kanan surga, sedangkan yang lain dapat masuk dari pintu-pintu yang lain sebagaimana yang dilakukan oleh para penghuni surga lainnya’.”

Sedang mengenai kepastian pintu-pintu yang lain tak didapat keterangan lugasnya. Namun, para ulama meyakini bahwa amal kebajikan manusialah yang menjadi alasan bagi kekhususan pintu-pintu surga itu. Kebajikan itulah hal utama yang membuat seseorang akan masuk surga lewat satu pintu atau dapat melalui pintu yang manapun yang dia kehendaki karena amal perbuatannya memadai untuk lewat di semua pintu surga yang telah disediakan Allah. Beberapa ulama lain berpendapat bahwa pintu surga sebenarnya berjumlah banyak.

Luas dan Ciri Pintu Surga

Sebuah hadits dari Abu Hurairah memberitakan mengenai luasnya pintu surga. Hadits yang merupakan riwayat dari Bukhari, Ahmad, dan Abu Uwanah itu menceritakan bahwa suatu ketika kepada Nabi dihidangkan semangkuk roti yang dimasak dengan daging. Rasulullah lantas menggigit lengan kambing pada bagian yang paling digemarinya dan berujar, “Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat.” Kata-kata ini diucapkan Nabi sebanyak dua kali yang ternyata dimaksudkan untuk memancing pertanyaan dari para sahabat kenapa hal itu bisa terjadi. Nabi yang mulia itu lalu bercerita bahwa ia datang ke Arsyi, lalu bersujud di hadapan Allah dan Allah menempatkan dirinya pada tempat yang belum pernah ditempati siapa pun sebelumnya dan tak akan ditempati siapa pun sesudahnya.

Kemudian Nabi bertanya mengenai umatnya dan Allah pun berfirman, “Wahai Muhammad masukkan umatmu yang tidak dihisab lewat pintu sebelah kanan. Mereka bebas masuk pintu-pintu lainnya.” Kemudian Nabi pun bersabda, “Demi Muhmmad yang jiwanya ada ditangan-Nya, jarak antara kedua panel daun pintu surga adalah seperti Mekah dan Hajar atau Hajar dan Mekah.”

Hadits ini menjadi pijakan kuat bagi informasi mengenai luas pintu surga yang gaib bagi kita itu. Jarak antara Mekah dan Hajar sendiri diperkirakan berjarak 1160 km. Sedangkan dalam redaksi lain yang juga diyakini keshahihannya, jarak pintu surga adalah seperti Mekah dan Basrah, yakni 1250 km.

Di luar penjelasan ini terdapat beberapa hadits yang dianggap lebih lemah semisal hadits riwayat Ahmad dalam Musnad-nya yang ia dengar dari Al-Jariri yang berkata bahwa Nabi saw bersabda, “Jarak antara dua daun pintu surga adalah empat puluh tahun. Pada suatu hari, ia penuh sesak.” Sementara itu, hadits lain ada yang menyebut luas antara dua daun pintu surga adalah tujuh puluh tahun perjalanan. Waallahu A’lam.

Mengenai ciri-ciri pintu surga didapat penjelasan dari Walid bin Muslim bahwa pintu-pintu surga itu dapat dilihat oleh manusia. Bagian luar pintu-pintu surga itu dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Menurutnya, pintu surga itu dapat berbicara dan orang dapat berbicara dengannya. Pintu-pintu surga juga memahami perkataan seperti, “Bukalah atau tutuplah.”

Ciri pintu surga yang lain adalah memiliki rantai sebagaimana diberitakan Anas bin Malik. Ia menyebut bahwa Nabi pernah berkata, beliaulah yang pertama kali memegang rantai pintu surga dan itu merupakan kebanggaan tinggi yang tak ada kebanggaan lain melebihi itu. Ibnu Uyainah juga menyebut, sebagaimana diriwayatkan Imam Tirmidzi bahwa Nabi saw menyebut rantai itu dipegang beliau dan kemudian digerak-gerakkannya. Demikian sebagaimana ditulis Ibnu a-Qayyim Al-Jauziyyah dalam Tamasya ke Surga.

Selanjutnya ciri pintu surga dianggap bersesuaian dengan keadaan surga yang bertingkat-tingkat. Jadi surga yang lebih tinggi memiliki pintu yang lebih luas dibanding tingkatan surga yang lebih rendah. Secara logis juga diyakini, jika luas surga bermacam-macam maka luas pintunya juga bermacam-macam. Waallahu a’lamu bishawab.

BAYI AJAIB

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah berbicara ketika masih bayi kecuali tiga orang, di antaranya: Isa bin Maryam dan seorang bayi yang ada pada zaman Juraij.

Juraij adalah seorang laki-laki ahli Ibadah, dia membangun sendiri tempat ibadahnya. ceritanya, pada suatu hari di saat ia sedang shalat ibunya memanggil, ‘Wahai Juraij.’ Juraij berkata, ‘Ya Rabbi, apakah akan saya jawab panggilan ibuku atau aku meneruskan shalatku?’ Juraij meneruskan shalatnya. Lalu ibunya pergi.

Keesokan harinya, Ibu Juraij datang ketika ia sedang shalat lagi. Sang Ibu memanggil, ‘Wahai Juraij!’ Juraij mengadukan kepada Allah, ‘Ya Rabbi, aku memenuhi panggilan ibuku atau meneruskan shalatku?’ Ia meneruskan shalatnya. Lalu ibunya pergi meninggalkan Juraij.

Pada pagi hari Ibu Juraij datang lagi, ketika itu Juraij sedang shalat. Sang Ibu memanggil, ‘Wahai Juraij!’ Juraij berkata, ‘Ya Rabbi, aku memenuhi panggilan ibuku terlebih dahulu atau meneruskan shalatku?’ Tetapi Juraij meneruskan shalatnya.
Lalu Ibu Juraij bersumpah, ‘Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia, sehingga ia melihat pelacur!’
Orang-orang Bani Israil menyebut-nyebut ketekunan ibadah Juraij.

Dan tersebutlah dari mereka seorang pelacur yang sangat cantik berkata, ‘Jika kalian menghendaki, aku akan memberinya fitnah.’
Perempuan tersebut lalu mendatangi Juraij dan menggodanya. Tetapi Juraij tidak memperdulikannya. Lalu pelacur tersebut mendatangi seorang penggembala yang sedang berteduh di dekat tempat ibadah Juraij. Akhirnya ia berzina dan hamil.

Tatkala ia melahirkan seorang bayi. Orang-orang bertanya, ‘Bayi ini hasil perbuatan siapa?’ Pelacur itu menjawab, ‘Juraij’. Maka mereka mendatangi Juraij dan memaksanya keluar dari tempat ibadahnya. Selanjutnya mereka memukuli Juraij, mencaci maki dan merobohkan tempat ibadahnya.

Juraij bertanya, ‘Ada apa ini, mengapa kalian perlakukan aku seperti ini?.’ Mereka menjawab, ‘Engkau telah berzina dengan pelacur ini, sehingga ia melahirkan seorang bayi.’ Ia bertanya, ‘Di mana sekarang bayi itu?’ Kemudian mereka datang membawa bayi tersebut.

Juraij berkata, ‘Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan shalat!’ Lalu Juraij shalat. Selesai shalat Juraij menghampiri sang bayi lalu mencoleknya di perutnya seraya bertanya, ‘Wahai bayi, siapakah ayahmu?’ Sang bayi menjawab, ‘Ayahku adalah seorang penggembala.’

Serta merta orang-orang pun berhambur, menciumi dan meminta maaf kepada Juraij. Mereka berkata, ‘Kami akan mem-bangun kembali tempat ibadah untukmu dari emas!’ Juraij menjawab, ‘Jangan! Cukup dari tanah saja sebagaimana semula.’ Mereka lalu membangun tempat ibadah sebagaimana yang dikehendaki Juraij.

Ketika ibu si bayi memangku anaknya untuk disusui, tiba-tiba lewat seorang lelaki menunggang kuda yang gesit, gagah dan tampan rupa. Maka ibu itu berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah anakku seperti dia.’ Tiba-tiba bayi itu melepaskan tetek ibunya dan menghadap kepada penunggang kuda tersebut seraya berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia.’ Lalu ia kembali lagi ke ibunya dan melanjutkan hisapan susunya.”

Abu Hurairah berkata, “Seakan-akan aku melihat Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menirukan gerakan si bayi dan meletakkan jari telunjuknya di mulut lalu megisapnya.

Lalu lewat serombongan orang membawa wanita hamba sahaya yang sedang dipukuli. Mereka menuduh, ‘Kamu telah berzina, kamu telah mencuri!’ Sementara hamba sahaya perempuan itu berkata, ‘Cukuplah Allah sebagai Pelindungku!’

Melihat kejadian ini, sang Ibu berdoa, ‘Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia.’ Maka bayi itu meninggalkan tetek ibunya dan melihat ke tempat wanita hamba sahaya tersebut sambil berdoa, ‘Ya Allah jadikanlah aku seperti dia.’

Dan pembicaraan itu berulang. Sang ibu berkata kepada anaknya, ‘Di belakangku berlalu seorang penunggang kuda yang gagah dan tampan, lalu aku berkata, ‘Ya Allah, jadikan anakku seperti dia.’ Lantas engkau berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia.’ Lalu berlalu di hadapanku, wanita hamba sahaya dan mereka memukulinya serta mengatakan bahwa ia telah berzina, ia telah mencuri! Melihat hal ini, aku berdoa, ‘Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia.’ Lalu engkau berkata, ‘Ya Allah, jadikan aku seperti dia.’

Maka bayi itu menerangkan kepada ibunya, ‘Wahai Ibu, sesungguhnya penunggang kuda yang tampan itu adalah orang yang sangat sombong. Maka aku berdoa, ‘Ya Allah, jangan jadi-kan aku seperti dia!’ Sedangkan terhadap hamba sahaya wanita itu, yang orang-orang berkata, ‘Kamu berzina, padahal dia tidak berzina, kamu mencuri padahal dia tidak mencuri.’ Maka, aku berdoa, ‘Ya Allah jadikanlah aku seperti dia’.” [1]

Pelajaran Yang Dapat Dipetik:
1. Kewajiban birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) terutama ibu, dan bahwasanya jika ia menyumpahi anaknya maka akan dikabulkan.
2. Allah menyelamatkan seseorang dengan ketakwaan dan keshalihannya.
3. Jika suatu urusan nampak tumpang tindih, hendaknya memprioritaskan yang terpenting kemudian yang penting.
4. Disunnahkan berwudhu terlebih dahulu sebelum berdoa untuk hal-hal yang genting.
5. Wudhu sudah dikenal umat dan disyariatkan sebelum Nabi Muhammad.
6. Penetapan karamah para wali, yang bisa diperoleh melalui ikhtiar atau usaha mereka.
7. Bersikap lemah lembut dan sayang kepada murid ketika memberikan pendidikan kepadanya.
8. Orang yang memiliki kepercayaan yang tinggi kepada Allah tidak mudah termakan fitnah.
9. Boleh melakukan ibadah yang banyak/secara maksimal bagi yang mengetahui bahwa dirinya mampu.
10. Orang yang biasa berbuat keji tidak akan memperoleh penghormatan.
11. Orang yang secara tiba-tiba dilemparkan kepadanya suatu tuduhan hendaknya segera menghadap Allah dengan shalat.
12. Menjelaskan keyakinan Juraij yang sangat tinggi begitu pula harapannya kepada Allah untuk memperoleh pertolongan-Nya. Sehingga ketika ia meminta anak bayi berbicara, Allah mengabulkannya. Padahal sebagaimana biasanya yang namanya bayi tentu belum bisa bicara.
13. Sombong dan membanggakan diri adalah perbuatan tercela, demikian pula orang yang sombong dan zhalim, mereka semua dicela.
14. Orang yang dizhalimi mempunyai kedudukan dan kelebihan di sisi Allah. Jika tidak demikian tentu tidak ada kebaikan-nya seorang anak yang masih menyusu ingin menjadi seorang pembantu yang rendah hati.
15. Seseorang boleh membatalkan shalat sunnahnya manakala dipanggil orang tuanya untuk melakukan sesuatu yang syar’i.
16. Tidak boleh cepat mempercayai suatu tuduhan tanpa bukti.

Kisah si tikus

CERITA MOTIVASI SANG TIKUS

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam.
“Hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??”
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak

“Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!”

Ia mendatangi ayam dan berteriak
“Ada perangkap tikus”
Sang Ayam berkata
“Tuan Tikus…, Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Lalu sang Kambing pun berkata
“Aku turut bersimpati.. . tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan”

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
“Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata
“Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya telah memakan korban.

Namun ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani. Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang istri sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga. Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya.

Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya.

Masih! Istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.

” Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah di atas, suatu ketika Anda mendengar seseorang sedang dalam kesulitan atau masalah dan Anda mengira itu bukan urusan Anda, maka pikirkanlah sekali lagi “

MAKNA MENIKAH

๑ˆ⌣ˆ๑ INDAHNYA PERNIKAHAN ๑ˆ⌣ˆ๑

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokatuh

♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

Menikah …
Bukan sekedar pesta yang riuh oleh kerabat, kolega dan relasi penting

Menikah..
bukan ajang pamer tamu kehormatan, Panggung megah, dekorasi wah, dan pesta yang meriah

Menikah...
Bukan sekedar membentuk tim kerja untuk menghasilkan uang untuk membeli segala jenis harta yang melimpah

Menikah...
Bukan sekedar sarana belajar memasak dan menjahit bagi istri
Dan sarana belajar membetulkan peralatan listrik bagi suami

Menikah bukan sekedar menyamakan hobi dan kegemaran—
Sehingga sampai ada adagium humor: Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..
Kalau sama-sama suka seafood berarti masa depan cerah... ( That simple ?! :)

Menikah bukan sekedar itu…

menikah Berbeda dengan perumpamaan sepasang sandal, yang hanya punya aspek kiri dan kanan,

menikah adalah persatuan dua manusia.. pria dan wanita. Dari anatomi saja sudah tidak sebangun.. apalagi urusan jiwa dan hatinya..... ,

So,
menikah adalah ...

Menyatukan dua isi kepala, dua ide, dua impian menjadi sesuatu yang besar - Bermakna - tak hanya untuk kita dan pasangan, dan anak, namun juga untuk orang lain di sekitar

Menikah adalah...
memutuskah berlabuh di satu pantai, ketika ratusan kapal pesiar gemerlap memanggil-manggil

menikah adalah
cara meraih sempurnanya agama, hingga menikah dikatakan sempurna menjalani setengah din

Menikah adalah...
keberanian untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, memupuk toleransi tingkat tinggi, memaklumi pasangan apa adanya

Menikah membutuhkan kelapangan hati untuk melebur kata ‘aku’ dan ‘kamu’ menjadi ‘kita’

Menikah adalah proses pendewasaan seseorang untuk lebih berani mengambil sikap dan memutuskan.
Bahkan untuk urusan terkecil sekalipun

Menikah adalah kerjasama hebat untuk bergerak, bersinergi untuk mendapatka tiket surga

Menikah adalah universitas kehidupan dimana cobaan materi, hati, iman adalah ujiannya

Menikah adalah belajar memaafkan, dan belajar berkata “baiklah, itu salahku, akan kucoba memperbaikinya”

Menikah Adalah belajar berkomunikasi dua arah, dimana kita tidak bisa berbicara :”kamu harus mengerti keinginanku!’, namun harus berani bicara “aku memahami kamu, aku memahami apa yang kamu mau dan cita-citakan, mari bersama membangunnya”

Menikah ...

Menikah mengajari kita begitu banyak banyak tentang hidup, tentang bagaimana mencintai Allah dengan sempurna melalui kecintaan kita pada pasangan...

Semoga setiap kita meraih pernikahan berkah...

Silahkan jika ada yang ingin mengcopy tulisan ini dan menyebarkannya, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

Love you All Cause of Allah

♥♥ ♥♥
(¯`v´¯)
`·.¸.·´
¸.·´... ¸.·´¨) ¸.·*¨)
(¸.·´ (¸.·´ .·´ ¸¸.·¨¯`·. ♥♥ Al faqir Ilmu A.Z.M.A.M♥♥

Rajab, Mari Mempersiapkan Ramadhan

Ramadhan bulan mulia, bulan tarbiyah, yang mengubah seekor ulat yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang indah penuh pesona. Bulan dimana dosa-dosa dihapuskan dan pahala dilipat gandakan Sebuah hadits Rasulullah yang popular menyebutkan “Barang siapa berpuasa dibulan ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun’alaihi), sayangnya bulan ini hanya ada satu kali dalam satu tahun dan hanya 29 atau 30 hari. “(yaitu) dalam beberapa hari yang terbatas..” (QS. Al Baqarah : 184). Juga belum ada jaminan bulan Ramadhan tahun depan kita masih bisa bertemu. Maka perlu sebuah persiapan khusus untum menyambutnya. Dan saat inilah yang tepat untuk memulai penyambutan itu., Yah bulan Rajab. Seperti doa yang sering kita dengar Allahumma Bariklana fi rajaaba wa sya’ban wa balighna ramadhan.

Doa Mustajab Sepanjang Masa

Doa Mustajab Sepanjang Masa – Dalam menghadapi dunia globalisasi dan era modern seperti sekarang ini generasi muda Islam perlu untuk membekali diri mereka dengan ajaran agama yang mapan dan pergaulan yang baik. Persiapan bekal ilmu agama dan mental-spiritual yang berkelanjutan hal yang semestinya terus dilakukan agar tidak tergelincir dalam perbuatan dosa-dosa besar, kebutaan hati, pergaulan bebas, kejahatan fisik dan non fisik.  Kepedulian beragama dan tujuan akhir yang terarah dan baik perlu dibangun dalam hati generasi muda. Pendidikan, pengajaran dan praktek agama yang mengisi hari-hari mereka dirasa sangat penting. Untuk itu ajaran-ajaran Islam telah mempersiapkan berbagai perangkat, di antaranya adalah pendidikan dan praktek agama sejak lahir, masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga berkeluarga. Untuk itu kami ikut menyumbang sarana pendidikan tersebut walaupun sedikit dan tidak berarti apa-apa. Dibawah ini ada beberapa doa mustajab yang diambil dari ayat-ayat al-Qur’an, Hadis Rasul maupun dari para ulama. Kami tulis dengan bahasa aslinya yaitu Arab dan juga artinya dengan tujuan agar para pembaca mengerti isi dari doa mustajab tersebut. Bagi pembaca yang belum bisa membaca huruf Arab bisa saja berdoa dengan  membaca arti doa tersebut. Harapan kami kelak kemudian hari tergerak hatinya untuk bisa membaca ayat-ayat al-Qur’an, hadis Rasulullah SAW dan doa-doa lainnya dengan bahasa aslinya yaitu bahasa Arab. Doa mustajab  ini kami urutkan semenjak seseorang masih bujang, mencari jodoh, menikah, malam pertama, hamil sehingga mempunyai keturunan. Semoga bermanfaat.

Pasal-Pasal tentang Mahar

Pasal 55 Tentang Maskawin
Tanbihun.com – Maskawin atau Mahar ialah pemberian sesuatu barang atau jasa dari pengantin lelaki kepada pengantin wanita. Sesuatu barang atau jasa diterimakan ketika akan akad nikah atau kadang sesudahnya. Hal ini terserah persetujuan antara keduanya.
Maskawin atau Mahar terbagi menjadi dua macam:
1.      Mahar Musamma ialah, nilai maskawin sesuai yang dikehendaki (disebut) oleh wanita calon istrinya. Yaitu nilai maskawin yang tidak mengikuti kebiasaan orang tua dan keluarga wanita calon pengantin putri.
2.      Mahar Mitali ialah, nilai maskawin orang tua dan keluarga calon pengantin putri.
Pasal 56 Tentang Penyebutan Maskawin Dalam Nikah
Menurut fatwa ulama: disunahkan menyebut jumlah atau nilai maskawin di dalam akad nikah. Dan bila tidak menyebut jumlah atau nilai maskawin di dalam akad nikah, maka akad nikahnya sah juga. (Hamisy Al Bajuri :II/119-120). Tetapi yang lebih utama menyebut jumlah atau nilai maskawin di dalam akad nikah. Apabila seorang wanita berkata kepada walinya, “Aku kau nikahkan kepada Umar dengan maskawin apa saja dia kehendaki asal pantas!”. Maka sah nikahnya, sekalipun tidak menyebut jumlahnya maskawin. Tetapi ketika wanita yang shah nikah itu disetubuhi, maka tetap lelaki wajib membayar mahar mitsil. Ketika wanita itu ternyata tidak ada orang tua yang diikuti untuk menentukan nilai dan jumlah maskawin, maka ketentuannya menganut kebiasaan orang kampong setempat.
Pasal 57 Tentang Maskawin al-Qur’an
Dan boleh juga menikah seorang wanita atas manfaat maskawin yang telah diketahui seperti maskawin sedia mengajar al-Qur’an kepada wanita calon istri yang akan dinikahinya. (Hamisy Al Bajuri: II/123).
Pasal 58 Tentang Gugurnya Maskawin
Dan gugurlah separuh maskawin karena sebab ditalak sebelum bersetubuh. Adapun setelah bersetubuh, sekalipun hanya satu kali, pun kewajiban memberikan maskawin seluruhnya. Apabila mati salah satunya, sebelum diterimakan sejumlah maskawin dan sebelum bersetubuh, maka wajib membayar mahal mitsil. Demikian menurut fatwa ulama yang Adlhar. (Hamisy Al Bajuri: II/123).
Pasal 59 Tentang Nilai Kecukupan Maskawin
Cukup memadai nama maskawin itu dimana sesuatu yang ada nilainya. Namun disunahkan maskawin itu tidak kurang dari nilai uang 10 dirham, dan tidak lebih atas nilai uang 500 dirham.
Pasal 60 Tentang Nilai Dirham
Setiap 10 dirham sama dengan 30 uang. Setiap 500 dirham sama dengan 60 real lebih 3 ½ real, yaitu sama dengan 125 rupiah dan setiap rupiah 12 uang.(zzid)

diambil dari Kitab Tabyinal Islah karya Syaikh Haji Ahmad Rifa’i

Inilah Cinta Tanpa Syarat ( Renungan )

Eko Pratomo Suyatno, namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri Reksadana di Indonesia dan juga direktur dari Fortis Asset Management yang sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa! Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.
Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Terima Kasih Cinta

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah
istri mu yang sedang terbaring letih menemani bayi Antum
Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian
ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap,
Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari,barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.
Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Antum sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri kita barangkali
belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar
lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis.
Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri kita
pula yang harus mencucinya.

Melejitkan Potensi Dengan Menikah

elejitkan Potensi Dengan Menikah. Apa bisa ? Sangat bisa. Jika anda hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja maka segeralah menikah maka akan ada kesempatan untuk semakin melejit potensi anda. Terutama bagi ikhwan, opini saya ini mungkin sangat tepat. Dengan menikah maka kita bisa semakin semangat. Dalam beribadah misalnya, bagaimanapun kita dituntut untuk memimpin termasuk mengarahkan dan mendidik istri oleh karena itu mau nggak mau harus meningkatkan ibadah agar menjadi tauladan dalam keluarga dan meningkatkan ilmu tentang ibadah tersebut. Selain itu istri juga bisa menjadi partnet untuk selalu memberikan feedback bagi si suami atas apa-apa yang perlu dirubah dan diperbaiki bagi si suami tersebut. Tentu ini sangat membantu daripada harus menilai diri sendiri yang kadang sangat tidak objectif.

Ketika Telah Tiba Saat Menikah

MENIKAH adalah keputusan yang besar dalam hidup kita. Ini adalah pilihan yang tidak main-main. Memilih seorang pasangan yang dengannya kita akan membangun sebuah keluarga, menurunkan keturunan dan hidup bersama dalam segenap suasana bukanlah persoalan yang hanya untuk satu dua tahun saja, melainkan untuk sepanjang tahun. Untuk jangka waktu yang selama-lamanya. Bahkan bukan hanya di dunia, tapi juga untuk hidup di akhirat. Demikianlah, kita perlu mempertimbangkan dengan seksama dan matang perihal ini.
Sejatinya, keputusan apapun dalam hidup kita merupakan peristiwa besar. Dari keputusan itu, kelak rangkaian peristiwa akan terus bergulir. Ada peribahasa lawas, langkah keseribu dimulai dengan langkah pertama. Kita perlu hati-hati dan cermat ketika memutuskan, apapun. Orang Cina kuno punya pepatah, rusak seinci rugi seribu batu. Maka, pengambilan keputusan merupakan pertemuan dengan sebuah revolusi.

Indahnya Karunia Allah di Dalam Menikah

islam adalah agama sempurna. Kesempurnaannya sebagai sebuah sistem hidup dan sistem hukum meliputi segala perkara yang dihadapi oleh umat manusia. Firman Allah Swt:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu..” (TQS. An-Nahl [16]: 89)
Islam merupakan agama fitrah. Artinya Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Di dalam Islam, kita tentunya mengenal fitrah kita sebagai makhluk hidup, yakni adanya potensi hidup berupa kebutuhan hidup/jasmani atau hajataul ‘udhuwiyah dan adanya naluri-naluri yang tak bisa di hilangkan, yakni pertamaadanya naluri untuk mensucikan sesuatu / Gharizah Taddayun, kedua Naluri untuk melestarikan jenis/Gharizah Nau’ dan yang ketiga adalah adanya Naluri untuk mempertahankan diri/Gharizah Baqa’.
Kesemua potensi-potensi hidup dia tas tidaklah bisa di hilangkan , namun hanya bisa dialihkan. Naluri beragama misalnya, tidak bisa dihilangkan, namun hanya bisa dialihkan, dari yang dasarnya adalah mengagungkan adanya sang pencipta namun mereka alihkan dengan mengagungkan system ideology komunisme mereka.

40 Keistimewaan Seorang Wanita

1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.
2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.
4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.”\
5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.

Tata Cara Mandi Besar ( Junub )

Mandi Wajib dalam agama Islam adalah cara untuk menghilangkan hadats besar, yaitu dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari atas kepala hingga ujung kaki.
Hal yang Mewajibkan Mandi
1. Bertemunya dua khitan (bersetubuh).
2. Keluar mani disebabkan oleh apapun..Ini disebut janabat/junub.
3. Mati, dan matinya bukan mati syahid.
4. Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah
sesudah melahirkan).
5. Karena wiladah (setelah melahirkan).
6. Karena selesai haid.

Fardlu Mandi
1. Niat: pada saat memulai membasuh tubuh. Lafazh niat mandi wajib:
“nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari janabati f
ardlal  lillaahi ta’aalaa” (artinya: aku berniat mandi wajib untuk
menghilangkan hadats besar dan najis fardlu karena Allah).
2. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni meratakan air ke semu  rambut
dan kulit.
3. Keramas,lalu membasuhnya sebanyak 7 kali
4. Lalu berwudhu, namun membasuh semua setiap bagiannya dengan
penuh.berbeda dengan berwudhu biasa.
5. Terakhir menyiram seluruh anggota tubuh sebanyak 3 kali,dimulai dari
kanan lalu di lanjutkan yang kiri.
6. setelah selesai mengucapkan “Alhammdulillah”.

Adat malam pertama dalam islam

Adapun adab-adab malam pertama setelah terlangsungnya akad nikah adalah sebagai berikut :

1. Ucapkan salam terlebih dahulu kepada mempelai wanita.

Sebelum melakukan hubungan badan, disunnahkan seorang mempelai laki-laki untuk mengucapkan salam kepada mempelai wanita. Hal ini untuk menenangkan hati dan pikiran si mempelai wanita sekaligus menghilangkan rasa was-was dan segan. Di samping untuk lebih mengakrabkan dan lebih mesra. Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini:

عن أم سلمة رضي الله عنها قالت : أن النبي صلى الله عليه وسلم لما تزوجها, فأراد أن يدخل عليها, سلم

Artinya: "Dari Ummu Salamah berkata, bahwasannya ketika Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- menikahinya dan beliau hendak menggaulinya, beliau mengucapkan salam terlebih dahulu" (HR. Abu Shaikh dengan sanad Hasan).

Kiat Sukses Menjadi Suami Sholeh

eramuslim - Jika ada seorang istri yang sholehah yang selalu memperhatikan, melayani suami dengan segala kebaikan. Ia juga selalu menuruti segala perintah dan memenuhi keinginan sang suami dengan kepatuhan yang sempurna. Menjaga ibadahnya dan selalu mengingatkan suami untuk berlomba mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ia menjadi istri yang manis dan selalu hangat disamping suaminya, serta menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Tidak banyak menuntut dan menerima dengan rasa syukur apapun dan seberapapun rezeki yang didapat suami.

Bukankah tidak ada alasan lagi bagi sang suami untuk tidak membalasnya dengan menjadi suami yang sholeh, penuh perhatian dan kasih sayang. Demikian beberapa kiat untuk menjadi suami yang sukses:


Dzikir - Dzikir Special

Pada hakekatnya, setiap lafal dzikir ma’tsur dari Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah spesial. Karena dzikrullah secara umum memang merupakan salah satu bentuk amal ibadah spesial. Sampai-sampai, karena saking spesialnya, ia dapat berfungsi sebagai penutup kekurangan dan pengganti (dari aspek nilai dan pahala, bukan secara hukum) bagi ibadah-ibadah lain yang terlewatkan penunaiannya.
Dari Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu bahwa, ada seorang laki-laki berkata: wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at-syari’at Islam (terasa) telah begitu banyak bagiku (sehingga aku takut tidak mampu memenuhinya). Maka mohon beritahukan kepadaku sesuatu (amalan) yang dapat aku jadikan sebagai pegangan (dan yang bisa menutup kekurangan-kekuranganku dalam amal ibadah lain)! Beliaupun bersabda: “Hendaknya lidahmu senantiasa basah karena berdzikir kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Namun demikian, disaat yang sama, tetap terdapat lafal-lafal dzikir ma’tsur yang dinilai lebih spesial diantara lafal-lafal dzikir yang ada. Dan berikut ini sebagiannya.

Khasiat Dzikir



Disadari atau tidak, yang jelas dan pasti bahwa, beban terbesar dan terberat dalam diri dan hidup setiap kita, adalah kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosanya yang menggunung. Allah Ta’ala berfirman yang ditujukan secara khusus kepada Baginda Sayyidina Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam (yang artinya): “Dan (bukankah) telah Kami lepaskan darimu (beban) dosamu, yang memberatkan (membebani) punggungmu” (QS. Al-Insyiraah: 2-3).
Nah, jika “dosa” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang kita yakini sebagai manusia tanpa dosa saja (mungkin hanya sekadar dan sebatas rasa bersalah dan berdosa) , tetap bisa membebani dan memberatkan punggung beliau, lalu bagaimana dengan beban dosa-dosa kita yang pastinya riil dan tak terbilang? Tentu saja sangat luar biasa besar dan beratnya sampai tak terbayangkan, hanya saja kebanyakan kita tidak cukup menyadarinya!


sifat-suudzon-istri

Assalamualaikum warohmatullahi wa barokatuh,
saya sudah 2 tahun menikah, tapi belum dikarunia momongan.
Selama ini, saya merasakan rasa suudzon istri yang demikian besar (tidak hanya terhadap saya saja). Saya sudah mencoba menasihatinya berkali-kali, dan suudzon itu masih saja berlanjut. Bahkan suudzon itu hanya berkaitan dengan masalah yang sepele, dan yang jelas semua yang diprasangkakan istri sebagian besar tidak benar.
Saya merasa sudah terbuka akan semua hal terhadap istri: pengeluaran, penerimaan, masa lalu, keluarga, teman, pekerjaan, semuanya sudah saya ceritakan.
Saya bahkan, sampai berkali-kali bersumpah dengan nama Allah untuk membuktikan bahwa apa yang dituduhkan istri tidak benar.
Saya juga selalu berdoa kepada Allah, supaya sifat-sifat jelek istri saya, digantikan dengan akhlak yang baik.
Bagaimana solusi yang terbaik menurut ibu mengenai permasalahan saya ini, karena terus terang saya tidak bisa terus menerus memberikan bukti yang bisa istri terima atas setiap prasangkanya. Dan yang sangat membebani pikiran saya adalah, istri selalu ngembeg setelah berprasangka buruk.
Terima kasih atas nasihatnya.


 

 

Assalamualaikum warohmatullahi wa barokatuh,
saya sudah 2 tahun menikah, tapi belum dikarunia momongan.
Selama ini, saya merasakan rasa suudzon istri yang demikian besar (tidak hanya terhadap saya saja). Saya sudah mencoba menasihatinya berkali-kali, dan suudzon itu masih saja berlanjut. Bahkan suudzon itu hanya berkaitan dengan masalah yang sepele, dan yang jelas semua yang diprasangkakan istri sebagian besar tidak benar.
Saya merasa sudah terbuka akan semua hal terhadap istri: pengeluaran, penerimaan, masa lalu, keluarga, teman, pekerjaan, semuanya sudah saya ceritakan.
Saya bahkan, sampai berkali-kali bersumpah dengan nama Allah untuk membuktikan bahwa apa yang dituduhkan istri tidak benar.
Saya juga selalu berdoa kepada Allah, supaya sifat-sifat jelek istri saya, digantikan dengan akhlak yang baik.
Bagaimana solusi yang terbaik menurut ibu mengenai permasalahan saya ini, karena terus terang saya tidak bisa terus menerus memberikan bukti yang bisa istri terima atas setiap prasangkanya. Dan yang sangat membebani pikiran saya adalah, istri selalu ngembeg setelah berprasangka buruk.
Terima kasih atas nasihatnya.

Jawaban

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Bpk yang dirahmati Allah,
Anda sudah dua tahun menikah. Sayangnya Anda tidak utuh menceritakan permasalahan Anda ya, Pak...tapi insya Allah saya dapat memahami perasaan Anda menghadapi sikap istri yang su’udhon tentu tidak nyaman dirasakan.
Bpk yang dirahmati Allah,
Saya berharap Anda dan istri, sebagai keluarga yang masih relatif baru, dapat melewati masa-masa penyesuaian dalam pernikahan ini secara baik ya, Pak. Saat ini Anda berdua belum dikaruniai momongan. Saya mengerti bahwa ketika belum dikaruniai momongan maka akan mempengaruhi kondisi psikologis masing-masing; mungkin ada perasaan harap- harap cemas, perasaan ini kalau dibiarkan dan tidak dikelola, dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam emosi sehari- hari. Namun saya percaya bahwa Bapak dan istri adalah muslim yang beriman pada takdir Allah, selalu bertawakkal mengiringi ikhtiar, sehingga tetap tenang dalam menghadapi masalah sehari-hari...amin.
Bpk yang dirahmati Allah,
Istri Anda sering berprasangka buruk, pada Anda maupun pada orang lain. Segala sesuatu seolah selalu ingin diketahuinya secara gambalang, seolah-olah ada saja hal yang kurang diketahuinya. Sifat istri ini mungkin dipengaruhi oleh kepribadiannya yang terbentuk di masa lalu. Untuk merubah kepribadian seperti ini dibutuhkan proses dan kesabaran, Pak. Bukankah Bapak memilih istri, lengkap dengan segala sifat baik- buruknya?
Bapak yang dirahmati Allah,
Sifat prasangka buruk ini sebagian merupakan dosa, seperti difirmankan Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 12, yang kurang lebih artinya sebagai berikut:
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka, karena sesungguhnya sebagian sangkaan itu adalah dosa”.
Sangkaan yang berdosa itu adalah sangkaan yang buruk, jadi mestilah dijauhi, demikian nasihat Ustadz Yusuf Qardhawi dalam buku Halal dan Haram dalam Islam. Nah, karena Bapak adalah suaminya, maka kewajiban Anda adalah menjadi imam yang bagi bagi keluarga, khususnya istri. Sebagai imam Anda harus menjadi pionir atau teladan dalam hal ini, memberi contoh.
Dalam hubungan, masing-masing ada proses meniru, modelling. Kalau kita ingin istri Anda berprasangka baik, maka Anda lebih dahulu mestilah menjadi model dalam berprasangka baik. Sebelum menjauhi prasangka buruk, maka harus membiasakan diri berprasangka baik terlebih dahulu. Bapak,...tentu hal ini tidak akan seperti membalik telapak tangan. Karena ini adalah lintasan- lintasan hati yang sering mengganggu manusia, maka pembersihan hati (tazkiyatun-nafs) perlu dilakukan.
Hati manusia memang sulit diraba, sulit ditebak, dan sehari-hari akan dikotori oleh hawa nafsu. Karena hati sering kotor maka hati mestilah dibersihkan dengan kontinyu. Manusia banyak disibukkan membersihkan yang lahiriah, namuan membersihkan hati..kadang terlupakan.
Beberapa cara untuk membersihkan hati adalah dengan berbagai amal-amal sholih, seperti puasa, membacaAl-Qur’an, sholat malam, bershodaqoh pada yang membutuhkan, mencari ilmu dengan menghadiri pengajian-pengajian dan sebagainya. Bersamailah selalu istri, dalam amal sholih untuk membersihkan hati ini, Pak. Insya Allah amal ini ketika dilakukan bersama orang tercinta akan semakin meningkatkan keharmonisan Anda dan istri. Dalam melakukan ’amar ma’ruf nahy munkar dianjurkan dilakukan dengan ucapan hikmah, seperti kata- kata lembut ketika menasihatinya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, Pak..semoga Allah swt memberi kemudahan bagi Anda menjadi pembimbing istri sehingga terus tumbuh dalam kepribadiannya menjadi wanita yang sholihah; insya Allah ini adalah suatu perniagaan yang tidak merugi...amin..
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,
Bu Urba

Kewajiban Suami Terhadap Istri-2

Sebagai bahan referensi dan renungan bahkan tindakan, berikut, garis besar hak dan kewajiban suami isteri dalam Islam yang di nukil dari buku “Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-hari Lengkap” karangan H.A. Abdurrahman Ahmad.
Hak Bersama Suami Istri
- Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. (Ar-Rum: 21)
- Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya. (An-Nisa’: 19 – Al-Hujuraat: 10)
- Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. (An-Nisa’: 19)
- Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (Muttafaqun Alaih)

Kewajiban Suami Terhadap Istri

Nas-nas Al Quran dan hadis:

 

  1. Allah Taala berfirman, yang bermaksud:
    "Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dengan cara sebaik-baiknya." (An Nisa 19)
  2. Dan Allah berfirman lagi:
    'Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban menurut cara yang baik akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan atas isterinya." (Al Baqarah : 228)
  3. Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda pada waktu haji widak (perpisahan) setelah baginda memuji Allah dan menyanjung-Nya serta menasehati para hadirin yang maksudnya:
    'Ingatlah (hai kaumku), terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para isteri, isteri-isteri itu hanyalah dapat diumpamakan kawanmu yang berada di sampingmu, kamu tidak dapat memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau isteri-isteri itu melakukan perbuatan yang keji yang jelas (membangkang atau tidak taat) maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Kalau isteri-isteri itu taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan untuk menyusahkan mereka.
    Ingatlah! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu dan sesungguhnya isteri-isterimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dirimu. Kemudian kewajiban isteri-isteri terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mengijinkan masuk ke rumahmu orang yang kamu benci. Ingatlah! Kewajiban terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dengan baik dalam soal pakaian dan makanan mereka.

    (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)